MY WAY

Jalan tak selamanya lurus, tak selamanya mulus. Kerikil pasti ada. Tinggal kita yang pilih, mau apa.

Akhir akhir ini mungkin saya mengalaminya. Menjalani sesuatu, dan merasa ada halangan di tengah jalan. Padahal saya sudah separuh jalan lebih. Bingung menghadapi si kerikil ini. Bahkan sepertinya bukan kerikil yang saya hadapi. Sebuah batu yang menghalangi jalan saya. Suara suara dalam hati juga ikut beragumentasi. Mengajukan pendapat mereka dan mendesak saya segera bertindak.

Yang satu teriak prasangkanya bahwa saya akan jatuh karena batu itu, ia mendesak saya untuk segera pergi, mundur teratur daripada harus jatuh dan malu. Harga diri, git. Harga diri, begitu terdengar sayup sayup.

Saya berfikir, menelaah perkataan itu. Mundur? Tidak tidak, saya sudah separuh jalan!! Jadi selama ini sia-sia??

Yang satu mencegah, terdengar pelan tapi pasti 'just wait and see. u can't go anywhere. stay in ur way, please. pasti ada perubahan' begitu katanya. Saya tidak boleh kemana-mana. Tunggu saja pasti ada perubahan.

Saya telaah lagi. Oh no no. JUST WAIT AND SEE? Angin saja susah menerbangkan kerikil apalagi batu inii?

Ternyata masih ada satu suara lagi. Just relax and think what u can do to fix it! Yup!! I MUST to fit it up! Batu itu harus disingkirkan. Bukan dihindari dengan mencari jalan lain, atau pun hanya kita pandangi dan berharap ia pergi. Kita harus usaha. Mengangkat ia pergi. Menyingkirkan ia dari jalan kita, agar kita segera sampai di tujuan.

Begitu juga dengan masalah. Ia datang bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi, dicarikan solusi pemecahannya, agar kita tetap fokus pada apa yang kita jalani!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: