(ter) akhir

Kata-kata berterbangan- tapi tak bisa kutangkap, kusaring, lalu kukatakan.
Perasaan-perasaan aneh bergejolak- tapi tak bisa kumengerti apalagi kuartikan maksudnya.
Detik-detik terlewati dengan pejaman mata dan keheningan.
Semua seolah ahli telepati.
Hanya saling berpandangan. Tersenyum kecil. Lalu memejamkan mata lagi.
Menyesakki saluran pernafasan sesekali. Lalu kami terpejam lagi.
Banyak kata ingin diucap. Banyak rasa ingin dibagi. Banyak cara yang kami tahu bisa dilakukan untuk diungkapkan.
Tapi tetap semua seperti bisu.
Sibuk dengan pikiran ego mereka sendiri.

Rasaku?
Aku takut memulai lagi rutinitas lama yang kembali.
Aku takut beradaptasi lagi.
Aku takut terbangun dalam perubahan mengikutiku.
Aku takut tawa dan suara yang terdengar nantinya akan berbeda.
Membuatku-terlebih lagi- takut untuk merindu saat seperti ini.


Dan aku takut merasa kehilangan dan menyiakan waktu yang berdetak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

part 'sekiannya sekian': hujan

Wanita itu terbangun dari tidur singkat tak disengaja di teras rumah. Ia mengusap matanya, memperjelas pandangannya. Menangkap jelas warna-warni bunga yang bermekaran di kebun kecil depan rumah.Sesaat, terdengar ketukan itu. Ketukan-ketukan dengan irama yang hampir terdengar sama setiap saatnya. Ia menajamkan lagi pendengarannya, ingin mendengar alunan yang lebih jelas. Tak bisa diingkari,ketukan itu masih sama!Hujan masih sama. Masih menyebalkan seperti dulu.Karena, tidak ada satu pun sel otaknya yang bisa berlogika untuk mengingkari hujan bisa membawa kenangan itu kembali.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

part 'sekian': tinggi

Gadis kecil mungil berbalutkan gaun musim panas bermotif kembang penuh warna tengah asik bermain dengan alam yang bersahabat. Sejenak ia turunkan bagian depan topi lebar yang ia kenakan, ingin menghalang sedikit sinar matahari yang menusuk mata. Tapi bodohnya, ia malah menengadahkan kepala, seakan mencari arah asal sinar itu. Ia menyipitkan mata. Sakit. Tapi ia malah tersenyum. Bersyukur atas alam yang begitu bersahabat.
Ia merentangkan tangannya lebar. Menggapai-gapai hembusan angin yang melewatinya begitu saja, seakan ingin memeluk itu semua dalam dekapannya.
Sesaat kemudian, ia rebahkan tubuhnya di tengah pasir putih yang cantik itu. Melihat hamparan langit cerah di atasnya. Langit biru murni dengan butiran kapas awan yang cantik. Tepat di tengah pusaran langit, ia lihat gradasi orange kekuningan, warna yang pas buat sang surya yang sekarang tersipu malu di balik awan.
Gadis itu terkikik sendiri. Kini ia terbangun dan berlari bertelanjang kaki di atas pasir. Menikmati gurauan angin yang membuat senyumnya tak lepas. Ia berlari berputar-putar menyambut ombak tenak bermelodi lantang. Senyum lebar tersungging manis. Sesaat ia berhenti dari kejaran tak berarah itu. Ia berhenti dan merentangkan tangan lagi.
Ah, alam! Kamu bisa saja mengarakku terbang ke atas sana. Suasana ini membuatku terbang tak berarah. Bisakah terus seperti ini, alam? Bisakah langit ini yang menaungiku? Bisakah angin ini yang terus membisikku candaan manisnya? Atau bisakah melodi ombak yang seperti ini yang terus terdengar melodinya? Karena sungguh aku masih terbang. Aku seperti layangan yang sedang membumbung tinggi. Dan tak rela tali ini putus dan aku terbawa ke tempat yang tak kutau. Aku ingin tetap terbumbung seperti ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

hujan (lagi-lagi)

Pernah dengar, kalau hujan datang membawa kenangan?
Pernah dengar, kalau hujan datang melodi masa lalu ikut terdengar?
Pernah dengar, kalau hujan datang slide show kejadian yang sudah lewat ikut bermain dengan tetesannya?

Mungkin itu yang menyebabkan aku benci hujan terkadang.

Tapi, aku pernah terduduk di teras rumah. Di malam hari. Aku seketika cinta hujan. Karena hujan malam ini menggelapkan langit. Seketika bintang tidak terlihat.
Karena aku benci bintang, saat ini. Aku tidak mengharapkan sedikitpun sinarnya malam ini.
Karena aku tidak ingin Bintang terlihat dan lagi lagi teringat kamu.

Tapi seketika hujan jatuh lagi dan menamparku. Mengingatkanku, kali ini Bintang tidak terlihat, karena awan hitam datang. Bintang tidak terlihat, hanya sementara. HANYA SEMENTARA!

Hujan memang datang tak henti. Bintang tidak ada. Tetapi hujan ini menyadarkanku kalau Bintang MASIH dan AKAN tetap ada!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

hujan

dan hujan ini selalu mengingatkanku akan dirimu. akan setiap kenangan yang mengalun bersama dentingan tetesan hujan. akan setiap senyum yang entah bagaimana terukir cantik bersama butiran air ini.akan setiap kata kata yang merdu kamu ucapkan dan seirama dengan suara hujan. akan harummu yang khas dan tercium sama seperti wangi hujan.akan kata kata manismu yang terasa sama manisnya dengan kecup hujan. masih.saya tetap rindu kamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

menunggu

The rain is falling outside. And I feel the cold inside. Just waiting next the window, look at the phone billion times. Hoping for your call.
And I admit it, that I'm the fool one!
I'm flying high. To high. You made me happy for a few days. Your voice just reminds me of every single moment we had. And I'm happy for that.
You acts like the sweet one, or I'm the fool one? Or maybe the blind one? I'm hoping again. And even asked my mom about her opinion.
But yeah, the more you fly high, the more you fall hard.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

tembok semu

Dear God, the lovely one. May I ask You one question? Just one, dear God. May I?
Why do you like to make a wall, the great wall between two people who fall in love but call You in the different ways? May I know why?
Can I tell you something? I'm desperate. For the second-or maybe the third times!
The great wall just tells me to go back to my way, I couldn't meet him. I can't.
He was far away. Standing behind the wall.
May I just destroy Your wall?
But I don't have a strange to do that. So, if I couldn't destroy the wall, can you just erase this feeling? Can you?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

negeri antah berantah

And here I am, in this field. You know what? I need like nine hours to get here. Yeah, I'm at cimerak, mekarsari for the details. Nowhere to go, bad signal, and the electronic like to on and off for zillion times! But you know what? I'm trying to have fun here. I-and 17 other people's here just try to enjoy every single thing we have here.
Btw, I'm just single fighter, I went alone from my class, know nobody, and met 17 people. But, after all, I'm so thankful I had a really fun friend here! Seriously!
We still don't know what we will do in the next day, we still wait till tuesday next week. So, till this time, I just spent my day with 'leha-leha'. Hahaha
But, I think I will have a really great day here. Wish me luck. I don't know what will goin to happen here. But I'm optimistic than before. I can enjoyed much than I've ever tought.
Maybe... I can found something interesting here?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments