ok, i'm going drama queen (AGAIN!). it's because of this book!
oke, i'm not going to review this book. but i just wanna share that this book made me say 'oh gosh, it's soooo me!' yes, it's like i'm reading my own story.
kembali ke topik utama tentang apakah saya sedang menyesal?
buku ini berbicara tentang JARAK. yap, long distance relationship. dan mengingatkan kepada hubungan jarak jauh yang saya punya. sedikit curhat (seperti biasa) saya punya tiga kisah cinta dan masing-masing bersinggungan dengan jarak. hubungan pertama saya ada hubungan sama jarak. yap, but not that long. so, i skip this one. nah, hubungan yang kedua? uhm, berjarak tapi ga too much juga awalnya. hanya bogor dan pinggiran jakarta. dengan kendaraan masih sangat bisa dijangkau dengan uhm 30menitan lah. ga ngaruh dong yah. but that's not my point. the point is, tibalah saya pada bagian 'say goodbye'. yap, masa lulus SMA memang menjadi pangkal segalanya. angan, cita-cita, mimpi, dan dorongan orang tua adalah menjadi alasan. ketika saya masuk universitas negeri di Bandung, saya memainkan ego saya dengan kata 'ga mau menyiakan kesempatan'. saya ingin dia mengerti ini mimpi saya dan saya sedang mengejarnya. jarak pinggiran bandung dan pinggiran jakarta ga apa-apa dong? ya, saya merasa masih sangat bisa untuk dijalani.
it's going fine till i got the bad news! yap, saya dengar dia keterima kuliah di negeri antah berantah dengan populasi domba yang banyak. he's going to new zaeland. what the??? rasanya dunia gonjang-ganjing sejenak, dan saya terlalu takut dengan kata kata 'long distance' dengan si jarak. saya pikir, hubungan dengan jarak yang jauh adalah hal yang tidak mungkin. dan dengan ego saya lagi, saya bilang dengan sangat jujur saya tidak mampu. atau mungkin tidak sanggup berkangen-kangen menggila, ketemu setaun sekali aja udah untung, komunikasi yang cuma bisa via internet karena murah, dan lain sebagainya. fix! saya ga mau!
yeah, saya mengibarkan bendera putih dengan segera. saya menyerah walaupun ada banyak cerita di balik itu semua. dan saya pikir saya tega sekali dengan mudah bilang saya ga mampu.
ini bukan inti cerita post ini. karena bukan itu yang saya sesali. sampailah kepada kisah terakhir. yang mungkin saya masih ingat sekecil apapun memorinya. hubungan yang saya mulai dengan ketidaksengajaan dan keberanian dua tahun lalu. dengan orang yang tidak pernah saya sangka. dan saya selalu merasa beruntung sempat memiliki dia. dan saya sampai pada pertanyaan am i regretting?
saat membaca buku ini, saya kerasa ketendang banget. saya tinggal di pinggiran bandung, dan dia di jakarta. dengan semua kesibukan kuliah saya dan kesibukan kerja, kita kayak orang pacaran tengah malam. ya, cuma tengah malam. karena dia memang cuma bisa dihubungi di atas jam sepuluh.
awalnya saya ragu banget buat mulai hubungan ini. tapi saya pikir, jarak ini ditempuh hanya dua jam. dekat bukan? dan komunikasi sekarang gampang. saya bisa pilih provider murah, bisa chatting dengan webcam, bahkan ketemu dia tiap weekend! yap, semua terasa mudah sekali jika saya bandingkan dengan apa yang dialami cassey di buku ini.
dan saya merasa sangat tidak beruntung punya pacar yang tidak pernah lupa untuk menjalin komunikasi. always ask me about that sentence 'how was your day, dear' itu yang selalu dia mulai di awal semua panggilan yang kita lakukan. dia tidak pernah lupa memberi kabar saat dia istirahat makan siang, saat selesai meeting, saat pulang kerja dan mau pulang hingga sampai rumah. sesibuk apapun, bahkan kalau dia dapet proyek yang menyita waktu dari pagi hingga pagi. dia tidak pernah lupa, dan saya malah lupa mensyukurinya.
bagian tendangan paling keras adalah, ketika cassey menceritakan kalau jonas berkata 'aku bosan' oh gosh! entah berapa kali saya mengeluh dengan hubungan jarak jauh. entah mungkin dia bosan mendengar saya bilang itu dan menangis meraung seperti orang gila dan berkata berulang-ulang kalau saya bosan, saya jenuh, saya ga kuat, hubungan ini berat.
dan waktu cassey bilang di buku ini kalau dia pun merasa jenuh, bosan, dan berat tetapi selalu berusaha optimis dan tidak mau merusak semua dengan mengatakan itu, saya seperti tertendang lagi, dan entah kenapa mata saya berkaca-kaca.
saya seegois itukah? kok saya ga pernah mikir dia juga pernah merasa bosan? saya jahat banget yah? dan kayak ada perasaan sesak di dada saya.
everypart when it's going to 'the end' just same with what happened to me. okay, maybe i'm the jerk one. saya mulai dengan kata bosan, saya ga kuat, dengan keoptimisan dia seperti cassey lakukan. lalu berlanjut dengan saya yang mengeluh sampai pada kata 'break' lalu saya asik dengan dunia saya di sini, merasa hebat dan merasa seperti 'kok mulai biasa aja tanpa dia yah?' lalu saya menjadi menghilang begitu saja. pesan kangen atau perhatian dari dia saya abaikan. bahkan telefon dari diapun saya malas merespon. jahat? ya, saya baru sadar saya jahat! dulu saya terlalu egois dengan menginginkan hubungan real yang dia-selalu-ada-disamping-saya.
am i regretting?
tiba-tiba memori itu berterbangan lagi. malam terakhir sebelum saya 'menghilang'. ketika dia dengan sangat baik mengantar saya pulang ke jatinangor. menjemput saya di bogor jam sembilan malam, pulang dari proyek dia yang saya tau melelahkan, saya begitu egois menyuruh dia jemput saya dan memulangkan saya ke jatinangor. dia mampir ke rumah, berbincang sebentar sama ayah dan ibu saya. becanda sama adik saya. menjenguk anjing pemberian dia dulu di rumah. (you know what? im crying now!) menghabiskan perjalanan yang sengaja diperlambat. ingin menghabiskan momen yang saya rasa begitu berharga. ga ada satupun kata yang keluar selama bogor-jatinangor. saya cuma genggam tangan dia dengan erat. ga sedetik pun saya lepas sampai mungkin keringatnya berlebihan di telapak tangan. senderin kepala di bahu dia, dengan lagu pelan yang membuat semua terasa sempurna. dia juga ga berhenti cium kening saya. semua terasa seperti saya mau pergi jauh dan ini pertemuan terakhir. sampai di pintu gerbang kost-an dia cuma bilang 'jaga diri yah' dan cium kening saya lagi. that was his last kiss. setelah itu mulailah ego saya muncul dan mendominasi semua. saya jahat. yah, jahat sekali.
am i regretting?
oh gosh, Gita. WAKE UP! it's been more than a year and u just asked yourself 'am i regretting?'.
oke, life must go on, everything in your past will stay in the past. just think today and what will happen next. close this book, and go ahead. :)
just random. i miss you. but to have a relationship that u know how it will be goin (the game over) is like you just counting the time down. kamu tau itu tidak mungkin, dan kamu terus jalani tanpa tau akhirnya selain kata 'berakhir'. sia sia. buang waktu. yah, saya tidak mau ditunggu. saya tidak tega kamu menunggu. saya mau kamu cepat dengan segera mencapai mimpi kamu,walau tau itu tanpa saya.
saya tidak seegois itu, bukan?
atau ini hanya pembelaan diri?
saya sangat berterimakasih pada buku ini. saya sadar, saya kurang bersyukur. terima kasih casseybunn :)